sebenarnya ini 'lembar' keduaku, untuk menyampaikan apa yang aku rasakan tapi selalu tak bisa untuk aku ungkapkan. tapi berhubung lembar catatan pertamaku sudah kusembunyikan (ya walaupun cepat atau lambat kamu pasti dapat menemukannya, superstalker :p), mungkin untuk beberapa waktu aku akan sering mampir kemari.
kamu tahu,
dua hari yang lalu, malam itu, cukup memalukan buatku. dengan hasil represi segala yang bisa kurepres selama ini, ternyata hanya menghasilkan sebuah kegilaan yang memalukan. bahkan aku menunjukkannya kepadamu. aku tak heran bila setelah itu kamu pasti menjadi ragu atau bahkan ilfil kepadaku. ya, semua salahku--walaupun kutulis padamu bahwa "semua salah kamu". aku tak benar-benar menyalahkanmu, ya, kamu perlu tahu itu :')
aku minta maaf,
atas semua keluhan-keluhanku kepadamu, ya walau tak pernah sekalipun kusuarakan langsung kepadamu. tapi aku sering menyiratkannya pada apa yang kutulis, kupasang, dan hal lain yang mungkin dengan sengaja kutunjukkan padamu.
aku berpikir,
seharusnya kita bisa menjadi pasangan yang amat sangat akur lho. kok bisa? iya, coba lihat, kamu, aku, kita sama-sama bukan tipe orang yang suka mendua. aku rasa aku cukup setia kepadamu, begitupun sebaliknya. lantas kenapa kita selalu saja tak bisa menyatu ya? baiklah, belum bisa, bukan tak bisa. :)
saat ini, detik ini,
kamu tahu bahwa aku selalu menunggu. menunggu marahmu reda, atau gengsimu tiada. aku sudah selalu menurunkan gengsiku, hey bahkan sejak awal aku hampir tak punya gengsi kepadamu :))
baiklah, aku hampir terbawa suasana. aku hampir menciptakan sebuah tulisan yang menye-menye seperti yang biasa kutulis di lembar pertamaku. hihi, sejak awal aku mendesain untuk tidak membuat kedua lembar ini berjenis sama, sorry my dear ;)
dengan meliriknya mataku ke handphone barusan, dan dengan itulah aku melihat huruf D di atas tanda centang, maka berakhirlah tulisanku ini. meredalah cemasku. itu tandanya kamu sudah mulai mengaktifkan kembali handphonemu. ya, kamu sudah membaca pesanku, dan kuharap tidak sampai 2 jam setelah ini kamu membalas pesanku dan menerima ajakan damaiku :D
terima kasih untuk sedikit ego yang kamu kalahkan, demi aku.
terima kasih untuk setiap detik kepedulian yang tenggelam dalam rasa kesalmu padaku.
terima kasih untuk selalu bisa menjadi sosok yang tak pernah henti kusayangi dan kukagumi.
terima kasih,
kamu.