Sabtu, 29 Desember 2012

hai,
sebenarnya ini 'lembar' keduaku, untuk menyampaikan apa yang aku rasakan tapi selalu tak bisa untuk aku ungkapkan. tapi berhubung lembar catatan pertamaku sudah kusembunyikan (ya walaupun cepat atau lambat kamu pasti dapat menemukannya, superstalker :p), mungkin untuk beberapa waktu aku akan sering mampir kemari.

kamu tahu,
dua hari yang lalu, malam itu, cukup memalukan buatku. dengan hasil represi segala yang bisa kurepres selama ini, ternyata hanya menghasilkan sebuah kegilaan yang memalukan. bahkan aku menunjukkannya kepadamu. aku tak heran bila setelah itu kamu pasti menjadi ragu atau bahkan ilfil kepadaku. ya, semua salahku--walaupun kutulis padamu bahwa "semua salah kamu". aku tak benar-benar menyalahkanmu, ya, kamu perlu tahu itu :')

aku minta maaf,
atas semua keluhan-keluhanku kepadamu, ya walau tak pernah sekalipun kusuarakan langsung kepadamu. tapi aku sering menyiratkannya pada apa yang kutulis, kupasang, dan hal lain yang mungkin dengan sengaja kutunjukkan padamu.

aku berpikir,
seharusnya kita bisa menjadi pasangan yang amat sangat akur lho. kok bisa? iya, coba lihat, kamu, aku, kita sama-sama bukan tipe orang yang suka mendua. aku rasa aku cukup setia kepadamu, begitupun sebaliknya. lantas kenapa kita selalu saja tak bisa menyatu ya? baiklah, belum bisa, bukan tak bisa. :)

saat ini, detik ini,
kamu tahu bahwa aku selalu menunggu. menunggu marahmu reda, atau gengsimu tiada. aku sudah selalu menurunkan gengsiku, hey bahkan sejak awal aku hampir tak punya gengsi kepadamu :))
baiklah, aku hampir terbawa suasana. aku hampir menciptakan sebuah tulisan yang menye-menye seperti yang biasa kutulis di lembar pertamaku. hihi, sejak awal aku mendesain untuk tidak membuat kedua lembar ini berjenis sama, sorry my dear ;)

dengan meliriknya mataku ke handphone barusan, dan dengan itulah aku melihat huruf D di atas tanda centang, maka berakhirlah tulisanku ini. meredalah cemasku. itu tandanya kamu sudah mulai mengaktifkan kembali handphonemu. ya, kamu sudah membaca pesanku, dan kuharap tidak sampai 2 jam setelah ini kamu membalas pesanku dan menerima ajakan damaiku :D

terima kasih untuk sedikit ego yang kamu kalahkan, demi aku.
terima kasih untuk setiap detik kepedulian yang tenggelam dalam rasa kesalmu padaku.
terima kasih untuk selalu bisa menjadi sosok yang tak pernah henti kusayangi dan kukagumi.
terima kasih,
kamu.

Rabu, 15 Agustus 2012

tidak ada yang paling tidak bisa dipercaya selain kata-kata dari mulut pria.
Me, based on my experiences

Minggu, 12 Agustus 2012

malam tadi,

malam tadi,
kita sedang terlibat obrolan serius dan menguras hati masing-masing dari kita..
melalui ruang yang hanya terhubung melalui beberapa digit huruf dan angka identitas,
kamu mengirimkan sebuah voicenote berisi perasaanmu ketika itu,
tak segan aku pun membalasnya dengan kesangsianku melalui voicenote pula.

aku cukup menunggu lama balasanmu, kukira kamu berkali-kali merekam balasan atas pertanyaan ketidakyakinanku melalui voicenote. ternyata tidak juga.
sampai akhirnya datang 'sebutan' itu terlebih dahulu melalui media lain yang dibawa terbang oleh burung kecil berwarna biru.
kubaca 'sebutan' itu, berisi pingkalan tawa, riuhan canda--dengan orang lain yang juga sejenis denganku.

aku terkaget.
hey, kamu di ruang tadi sedang bersamaku berdua terlibat obrolan yang menguras pikir dan getir. bisa-bisanya pikiranmu terdistraksi bahkan hanya untuk bersenda gurau dengan temanmu yang mungkin kalau aku bersifat seperti dia, kamu akan sangat marah.

aku kembali ke ruang tadi dan baru tiba balasan suaramu yang belum sempat kubuka.
aku lebih memprioritaskan suara atas kemarahanku padamu, karena kamu bilang aku harus menyuarakan apa yang menjadi pikiranku.

aku menyuarakannya, kamu tak terima.
aku tak suka keadaan itu, aku bahkan masih memikirkan isi balasanmu yang belum kudengar.
aku merasa amat sangat kesal pada temanmu, padamu sih sebenarnya. bagaimana bisa kamu tak fokus pada obrolan penting kita yang menyangkut sesuatu di masa depan. dan malah lebih memilih mencari hiburan lain dengan menggoda temanmu di media lain.

aku marah, aku kesal.
terlebih ketika seperti biasa kamu menghapus jejak semuanya ketika aku belum selesai merangkai kata atas semua yang aku rasakan.
aku marah, aku menangis meronta.
terlebih ketika kamu pun tak mau kalah dan merasa dirimu benar atas kemarahanmu juga.


semua ponsel kumatikan, sampai siang ini.
aku ingin sekali-kali kamu yang datang menghampiriku dan meminta maaf atas semuanya.
aku ingin sekali-kali kamu merasakan bagaimana rasanya menjadi aku.
turunkan sedikit egomu, akui kesalahanmu, minta aku kembali.
aku mohon..

Sabtu, 11 Agustus 2012

you know,
but maybe you don't know.

i feel some undescribable feelings
that i can't explain to you.

sometimes i feel tired, 
but you know that i can't stop.
i don't want to.
i have to keep going.



keep hold my hand, closely, you.