Minggu, 12 Agustus 2012

malam tadi,

malam tadi,
kita sedang terlibat obrolan serius dan menguras hati masing-masing dari kita..
melalui ruang yang hanya terhubung melalui beberapa digit huruf dan angka identitas,
kamu mengirimkan sebuah voicenote berisi perasaanmu ketika itu,
tak segan aku pun membalasnya dengan kesangsianku melalui voicenote pula.

aku cukup menunggu lama balasanmu, kukira kamu berkali-kali merekam balasan atas pertanyaan ketidakyakinanku melalui voicenote. ternyata tidak juga.
sampai akhirnya datang 'sebutan' itu terlebih dahulu melalui media lain yang dibawa terbang oleh burung kecil berwarna biru.
kubaca 'sebutan' itu, berisi pingkalan tawa, riuhan canda--dengan orang lain yang juga sejenis denganku.

aku terkaget.
hey, kamu di ruang tadi sedang bersamaku berdua terlibat obrolan yang menguras pikir dan getir. bisa-bisanya pikiranmu terdistraksi bahkan hanya untuk bersenda gurau dengan temanmu yang mungkin kalau aku bersifat seperti dia, kamu akan sangat marah.

aku kembali ke ruang tadi dan baru tiba balasan suaramu yang belum sempat kubuka.
aku lebih memprioritaskan suara atas kemarahanku padamu, karena kamu bilang aku harus menyuarakan apa yang menjadi pikiranku.

aku menyuarakannya, kamu tak terima.
aku tak suka keadaan itu, aku bahkan masih memikirkan isi balasanmu yang belum kudengar.
aku merasa amat sangat kesal pada temanmu, padamu sih sebenarnya. bagaimana bisa kamu tak fokus pada obrolan penting kita yang menyangkut sesuatu di masa depan. dan malah lebih memilih mencari hiburan lain dengan menggoda temanmu di media lain.

aku marah, aku kesal.
terlebih ketika seperti biasa kamu menghapus jejak semuanya ketika aku belum selesai merangkai kata atas semua yang aku rasakan.
aku marah, aku menangis meronta.
terlebih ketika kamu pun tak mau kalah dan merasa dirimu benar atas kemarahanmu juga.


semua ponsel kumatikan, sampai siang ini.
aku ingin sekali-kali kamu yang datang menghampiriku dan meminta maaf atas semuanya.
aku ingin sekali-kali kamu merasakan bagaimana rasanya menjadi aku.
turunkan sedikit egomu, akui kesalahanmu, minta aku kembali.
aku mohon..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar